Skip to main content

7 Langkah Terbaik Berbelanja Online (Belajar dari Pengalaman)


Begitu menggiurkan bukan? Ya, Benar saja. Barang yang tersohor bagus dan terkenal dengan harga yang relatif terjangkau, membuat para Agan atau Aganwati (Istilah untuk user online) ingin memilikinya. Namun dengan pesatnya perkembangan zaman, tak terkecuali dalam Strategi Pemasaran dengan Jaringan IT atau sebut saja Belanja Online. Apple I-Pad pun dapat diraih dengan cara mudah, tanpa harus menyulitkan user untuk tatap muka ketika hendak menjual ataupun membeli.

Begitu banyak keuntungan dalam Strategi Pemasaran melalui Online, diantaranya :

1. Sangat Mudah, Efisien dan Menghemat Waktu

Untuk kalangan yang tidak memiliki waktu banyak, Belanja Online dapat menjadi solusi untuk menghemat waktu. Anda hanya tinggal memilih barang yang diinginkan, dan langsung bernegosiasi dengan Penjual. Belanja Online juga dapat dilakukan saat Anda bersantai di rumah.

2. Banyak Pilihan Barang yang diinginkan  

Berjuta informasi pilihan barang yang anda inginkan tersedia melalui online. Anda bisa menjelajah dengan search engine atau website Belanja online yang bisa Anda akses 24 jam.

3.  Harga dapat relatif lebih murah dibandingkan dengan Konvensional

 Harga barang melalui belanja online dapat lebih murah, karena operasional yang dipakai si Penjual Online sangat minim. Hanya membutuhkan beberapa perangkat , seperti Website, Social Media, dll. Bahkan tidak banyak yang menyediakan barang dengan harga grosir, namun dalam hal ini, Anda harus cerdas membandingkan harga pasaran.

Namun, tidak sedikit juga Oknum nakal yang memanfaatkan cara ini untuk meraup untung sebanyak-banyaknya. Ya, seperti kawanku yang masih mahasiswi di salah satu Universitas di Jakarta. Eva (22 thn).
“Iya, dulu, aku itu pernah kena tipu lewat belanja online. Aku transfer uang ke rekening orang itu untuk membeli sebuah Handphone Blackberry yang harganya sekitar dua juta rupiah. Barang yang aku mau itu gak pernah dateng-dateng, dan aku baru menyadari aku tertipu. Dan sampai sekarang Trauma untuk Belanja Online” Ujar Eva. Walhasil ia tertipu jutaan rupiah, angka yang tidak sedikit, namun begitu membuat Mahasiswi ini trauma akan bertransaksi secara Online. 

Memang dari system pemasaran kurang aman untuk dilakukan, karena saat kita telah selesai bernegosiasi dengan siPenjual, sebagai Persetujuan kita membeli atau tidak, kita harus mentransfer uang ke rekening si Penjual lalu menunjukkan bukti Pentransferan, dan saat itu juga si Penjual langsung mengirimkan barang lewat jasa pengiriman barang.

Namun, tidak perlu gelisah kawan. Ada cara terbaik untuk bertransaksi secara online atau berbelanja Online.     
  1.  Kenali user Penjual tersebut secara Online maupun Mobile agar  dapat melakukan negosiasi dengan baik
  2. Pada halaman web si Penjual, selalu mencantumkan Rekening dan atas nama yang bersangkutan. Telitilah Atas Nama rekening sama dengan user Penjual
  3. Melihat Bukti-bukti nyata penjualan sebelumnya. Seperti bukti pengiriman, pengepakan barang, dan Testimoni asli dari Pembeli lain (atau mungkin sekaligus orang tersebut sedang mengepak barang yang akan dikirim )
  4. Untuk yang bertransaksi lewat Social Media (Facebook, Kaskus.us, Blackberry Messanger, dll) lebih baik Anda meminta bukti pengepakan hingga pengiriman barang danTestimoni asli pembeli lain.
  5. Sebaiknya bertransaksilah pada penjual yang memiliki web sendiri.  (karena jika si penjual kedapatan menipu, IP Address web tersebut dapat dilacak dengan mudah)
  6. Hindari Penjual dari Luar Negeri. (Karena sulit terjangkau, apalagi menggunakan bahasa yang kita tidak mengerti)
  7.  Jika bertransaksi barang mewah (Handphone, Laptop, dll), si Penjual harus memberikan rincian biaya pengiriman dengan lengkap menggunakan garansi pengiriman.
Cukup mudah ya kawan.Jangan seperti keledai yang jatuh kelubang dua kali. Jangan sampai apa yang di alami Kak Eva, terjadi kepada kita. Yuk! Manfaatkan Keuntungan berbelanja Online dengan Jujur dan BertanggungJawab. Penjual Untung, Pembeli senang, Waktu tidak terbuang sia-sia, PRAKTIS !agar Negara kita Republik Indonesia menjadi Negara Maju.  – Maralisa Aulia Rahmi

Related Posts :

Jual Beli Online Aman dan Menyenangkan
Jual Beli Online Aman dan Menyenangkan

Comments

Popular posts from this blog

99 Langkah Menuju Kesempurnaan Iman

01. Bersyukur apabila mendapat nikmat;  02. Sabar apabila mendapat kesulitan;  03. Tawakal apabila mempunyai rencana/program;  04. Ikhlas dalam segala amal perbuatan;  05. Jangan membiarkan hati larut dalam kesedihan;  06. Jangan menyesal atas sesuatu kegagalan;  07. Jangan putus asa dalam menghadapi kesulitan;  08. Jangan usil dengan kekayaan orang;  09. Jangan hasad dan iri atas kesuksessan orang;  10. Jangan sombong kalau memperoleh kesuksessan;  11. Jangan tamak kepada harta;  12. Jangan terlalu ambitious akan sesuatu kedudukan;  13. Jangan hancur karena kezaliman;  14. Jangan goyah karena fitnah;  15. Jangan berkeinginan terlalu tinggi yang melebihi kemampuan diri.  16. Jangan campuri harta dengan harta yang haram;  17. Jangan sakiti ayah dan ibu;  18. Jangan usir orang yang meminta-minta;  19. Jangan sakiti anak yatim;  20. Jauhkan diri dari dosa-dosa yang besar; ...

Kaspar , Robot Teman Anak Autis

Kaspar, Robot Teman Anak Autis BERITA - internet-web.infogue.com - Mengajak anak autis bermain atau belajar bisa menjadi hal yang menyenangkan bersama robot Kaspar asal Jepang. Kaspar, alias Kinesis and Synchronisation in Personal Assistant Robots adalah sebuah robot humanoid dalam wujud anak kecil yang digunakan di Jepang untuk membantu anak-anak autis. Kaspar yang dikembangkan di Universitas Hertfordshire, Inggris ini memiliki wajah dengan ekspresi minimal agar tidak terlalu mengagetkan para murid autisnya. Namun ia akan membalas ekspresi anak-anak seperti senang, kaget maupun wajah biasa saja. Seperti dikutip dari Cnet, Jumat (27/8/2010), Penggarapan Kaspar menghabiskan dana sebesar USD 2.500 atau sekitar Rp 22,4 juta. Menurut tim pencipta robot, biaya ini sudah ditekan seminimal mungkin agar kedepannya mudah dilakukan penelitan lanjutan. Kaspar memiliki sedikit motor sehingga hanya mampu mensimulasikan gerakan sederhana ketika sedang...